MU kalah dari Tottenham di final Liga Europa musim 2024/25 dengan skor yang mengecewakan. Pertandingan yang digelar di Puskás Aréna, Budapest, berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Tottenham. Gol cepat dari Son Heung-min dan penyelesaian klinis James Maddison di babak kedua membuat Manchester United gagal mencetak gol balasan. Kekalahan ini menyakitkan karena pasukan Erik ten Hag datang ke final dengan ambisi besar untuk mengakhiri musim dengan trofi.
Tottenham tampil lebih disiplin dan tajam dalam memanfaatkan peluang. Sementara itu, lini tengah dan pertahanan Manchester United terlihat kehilangan koordinasi, terutama setelah tertinggal lebih dulu. Ten Hag mencoba mengubah ritme permainan dengan memasukkan Garnacho dan Mount di babak kedua, namun tekanan Spurs justru semakin kuat. Ketidakmampuan MU mengontrol permainan di momen krusial membuat banyak pendukung merasa frustrasi.
Kekalahan ini memperpanjang puasa gelar MU di kompetisi Eropa dan menambah tekanan terhadap masa depan pelatih serta beberapa pemain inti. Banyak fans menyuarakan kekecewaan mereka di media sosial, menilai skuad saat ini belum cukup kompetitif untuk bersaing di level tertinggi. Final Liga Europa yang semula jadi harapan terakhir kini berubah menjadi bencana musim, dan klub harus segera berbenah untuk musim berikutnya.
Musim Bencana Bagi Manchester United

Musim kelam Manchester United terjadi di 2024/25, ketika klub raksasa Inggris itu gagal memenuhi ekspektasi di semua kompetisi. MU tersingkir lebih awal dari Liga Champions, tampil inkonsisten di Premier League, dan puncaknya kalah dari Tottenham di final Liga Europa. Cedera pemain, performa buruk, dan keputusan taktis kontroversial merusak perjalanan MU dan menjadikan musim ini salah satu yang paling mengecewakan dalam satu dekade.
Di liga domestik, performa Manchester United tak kunjung stabil. Meski sempat meraih beberapa kemenangan penting, hasil buruk saat melawan tim papan tengah dan bawah membuat mereka kehilangan poin krusial. Erik ten Hag sempat merombak strategi dan formasi, namun hasilnya tetap tak konsisten. Absennya beberapa pemain kunci juga memperparah situasi, membuat MU gagal finis di empat besar dan dipastikan absen dari kompetisi Liga Champions musim depan.